SELAMAT HARI KESEHATAN NASIONAL KE 50


Jumat, 06 September 2013

KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN



1 Konsep Dasar Keamanan Dan Keselamatan
 Konsep dasar keamanan dan keselamatan terkait dengan kemampuan seseorang dalam menghindari bahaya, yang ditentukan oleh pengetahuan dan kesadaran serta motivasi orang tersebut untuk melakukan tindakan pencegahan. Ada tiga factor penting yang terkait dengan keamanan dan keselamatan yaitu: tingkat pengetahuan dan kesadaran individu, kemempuan fisik dan mental dalam mempraktikan upaya pencegahan, serta lingkungan fisik yang membahayakan atau berpotensi menimbulkan bahaya (Nancy Roper, 2002). Pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan bertujuan melindungi tubuh agar terbebas dari bahaya kecelakaan, baik pada klien, petugas kesehatan, atau individu yang terlibat dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut (Taylor dkk, 1996).

1.1 Definisi
Keamanan (security) adalah kondisi aman dan tentram, bebas dari ancaman atau penyakit. Sedangkan definisi keselamatan (safety) adalah   Kondisi ketika individu, kelompok  atau masyarakat terhindar dari segala bentuk ancaman atau bahaya. (taylor 1996)

1.2  Faktor Yang Mempengaruhi Keamanan Dan Keselamatan
1.2.1        Usia
Ini erat kaitannya dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki individu. Anak-anak biasanya belum mengetahui tingkat kebahayaan dari suatu lingkungan yang dapat menyebabkan

1.2.2  Prubahan Persepsi-Sensorik
Persepsi ensorik yang akurat terhadap stimulus lingkungan merupakan hal yang vital bagi keselamatn individu. Individu yang mengalami gangguan persepsi sensorik(pendengaran, penglihatan, penciuman dan sentuhan) beresiko tinggi mengalami cedera
1.2.3 Gangguan Kesadaran
Segala bentuk gangguan kesadaran (misal: pengaruh narkotik, obat penenang, alkohol, disorientasi, tidak sadar, kurang tidur dan halusinasi) dapat membahayaan keselamatan dan keamanan seseorang
1.2.4 Mobilitas dan Status Kesehatan
Klien dengan gangguan extrenitas(misal : paralisis, lemah otot, gangguan keseimbangan dan kordinasi) beresiko tinggi mengalami cedera. Sedangkan klien yang lemah karna penyakit atau prosedur pembedahan tidak selalu waspada dengan kondisi mereka
1.2.5 Keadaan Emosi
Emosinyang tidak stabil akan mengubah kemampuan seseorang dalam mempersepsikan bahaya lingkungan. Situasi yang penuh tekanan dapag menurunkan tingkat kosentrasi, mengganggu penilaian dan menurunkan kewaspadaan terhadap stimulus eksternal
1.2.6 Kemampuan berkomunikasi
Klien dengan gangguan bicara (afasia),individu dengan hambatan bahasa dan mereka yang tidapat membaca (buta huruf) beresiko mengalami cedera
 1.2.7 Pengetahuan Tentang Keamanan
Informasi tentang kemanan sangat penting guna menurunkan tingkat kebahayaan lingkungan. Dalam hal ini perawat bertanggung jawab memberikan informasi yang akurat kepada klien yang berada dirumah sakit
1.2.8 Gaya Hidup
Informasi tentang kemanan sangat penting guna menurunkan tingkat kebahayaan lingkungan. Dalam hal ini perawat bertanggung jawab memberikan informasi yang akurat kepada klien yang berada dirumah sakit
1.2.9 Lingkungan
Kondisi ligkungan yang tidak aman dapat mengancam keselamatan. Stimulus lingkungan seperti bunyi yang sangat keras dapat menyebabkan gangguan pada fungsi pendengaran


2 Kebijakam Rumah sakit Terkait Keselamatan Klien

2.1 Kecelakaan yang disebabkan oleh klien
Contoh : kecelakaaan ini antara lain cedera, terbakar, memakan atau menyuntikan zat asing, mencedderai diri sendiri,dll.   Peran perawat dalam kasus ini antara lain mencatat dan mendokumentasikan kecelakaan terjadi secara akurat serta berkoordinasi dengan tim kesehatan lain untuk membuat perlindungan hukum bagi profesi dan institusi yang bersangkutan dari tuntutan klien.
2.2 Kecelakaan terkait prosedur
Jenis kecelakaan ini biasanya terjadi pada saat terapi sebagai akibat kesalahan  prosedur peralatan eksternal, atau ketika melakukan tindakan perawatan (ex : Penggantian balutan.) contohnya adalah kesalahan dalam pemberian cairan, penggunaan p. Perawat dalam hal ini antara lain memberikan obat dengan prinsip 5 benar. Mencegah kesalahan dalam pemberian cairan IV (kelebihan atau kekurangan) serta mencegah paparan kuman patogen pada saat mengganti balutan.
2.3 Kecelakaan terkait peralatan
Keceakaan ini biasanya disebabkan oleh tidak berfunsinya alat-alat elektronik   (tersengat arus listrik sa’at menggunakan alat elektronik, baterai tidak bekerja dll.    Peran perawat dalam hal ini adalah memeriksa peralatan sebelum dan sesudah digunakan, tidak melakukan pemantauan atau terapi dengan peralatan elektronik jika tidak ada instruksi, serta mengkaji adanya kemungkinan bahaya tersengat listrik..

3Asuhan Keperawatan Klien dengan Masalah Keamanan
Riwayat keperawatan dan pemeriksaan fisik dapat mengungkap berbagai data tentang praktik keamanan klien dan resiko klien dalam mengalami cidera. Data tersebut meliputi usia dan tingkat perkembangan, status kesehatan umum , status mobilitas, ada tidaknya defisit fisiologis atau persepsi atau kerusakan sensorik lain, perubahan proses pikir atau gangguan kognitif atau emosional , serta riwayat kecelakaan atau cidera. Selain itu juga perlu dikaji tentang riwayat keselamatan yang meliputi kesadaran klien akan adanya bahaya, pengetahuan tentang tindakan pengamanan, dan setiap ancaman yang dirasakan terhadap kesehatan.








DAFTAR PUSTAKA
       Taylor,C.,dkk.(1989).The art and science of nursing care.Philadelphia:J.B Lippincott Co.

Tidak ada komentar: