SELAMAT HARI KESEHATAN NASIONAL KE 50


Sabtu, 01 Agustus 2009

Konsep Kepatuhan

2.2 Konsep Kepatuhan
2.2.1 Pengertian
Kepatuhan adalah derajat dimana pasien mengikuti anjuran klinis dari dokter yang mengobatinya. Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh profesional kesehatan (Ghana Syakira,2009).

2.2.2 Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan
Menurut Ghana Syakira (2009) beberapa variabel yang mempengaruhi tingkat kepatuhan antara lain:
1) Variabel demografi seperti usia, jenis kelamin, suku bangsa, status sosio ekonomi, pendidikan.
2) Variabel penyakit seperti keparahan penyakit dan hilangnya gejala akibat terapi.
3) Variabel program terapeutik seperti kompleksitas program dan efek samping yang tidak menyenangkan.
4) Variabel psikososial seperti intelegensi, sikap terhadap tenaga kesehatan, penerimaan, atau penyangkalan terhadap penyakit, keyakinan agama atau budaya dan biaya financial dan lainnya.
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan dan Tidak Kepatauhan
Menurut Ghana Syakira (2009) faktor yang mempengaruhi kepatuhan dapat digolongkan menjadi empat bagian antara lain:
1) Pemahaman tentang intruksi. Tak seorang pun dapat mematuhi intruksi jika ia salah paham tentang intruksi yang diberikan kepadanya.
2) Kualitas Interaksi antara profesional kesehatan dan pasien merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan.
3) Isolasi sosial dan keluarga. Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta juga dapat menentukan tentang program pengobatan yang dapat mereka terima.
4) Keyakinan, sikap dan kepribadian telah membuat suatu usulan bahwa model keyakinan kesehatan berguna untuk memperkirakan adanya ketidakpatuhan.
2.2.4 Klasifikasi Kepatuhan
Menurut Ghana Syakira (2009) kepatuhan dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu: patuh dan tidak patuh.
1) Patuh. Seseorang dapat dikatakan patuh apabila melaksanakan tindakan sesuai dengan ketentuan.
2) Tidak patuh. Seseorang dikatakan tidak patuh apabila melaksanakan tindakan tidak sesuai dengan ketentuan.
2.2.5 Strategi untuk Meningkatkan Kepatuhan
Menurut Ghana Syakira (2009) Berbagai strategi telah dicoba untuk meningkatkan kepatuhan antara lain:
1) Dukungan profesional kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan, contoh yang paling sederhana dalam hal dukungan tersebut adalah dengan adanya teknik komunikasi. Komunikasi memegang peranan penting karena komunikasi yang baik diberikan oleh profesional kesehatan baik Dokter/Perawat dapat menanamkan ketaatan bagi pasien.
2) Dukungan sosial. Dalam hal ini yang dimaksud adalah keluarga. Para profesional kesehatan yang dapat meyakinkan keluarga pasien untuk menunjang peningkatan kesehatan pasien maka ketidakpatuhan dapat dikurangi.
3) Perilaku sehat dari penderita hipertensi sangat diperlukan. Penderita hipertensi membutuhkan perilaku sehat diantaranya adalah tentang bagaimana cara untuk menghindari dari komplikasi lebih lanjut apabila sudah menderita hipertensi. Modifikasi gaya hidup dan kontrol secara teratur atau minum obat antihipertensi sangat perlu bagi pasien hipertensi.
4) Pemberian informasi yang jelas pada pasien dan keluarga mengenai penyakit yang dideritanya serta cara pengobatannya. Dengan demikian keluarga dan pasien dapat mengetahui cara mencegah kambuhnya penyakit dan akibat yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut.
2.2.6 Manfaat kepatuhan
Manfaat kepatuhan adalah untuk membuat apa yang dipegang tetap didapat.
Kepatuhan yang dilakukan berdasarkan afeksi adalah kepatuhan yang dilakukan atas kesadaran sendiri. Seseorang yang patuh terhadap terapi dengan menggunakan afeksi maka pasien sadar bahwa kepatuhan itu baik untuknya dan mengetahui keuntungannya (Bunyan,2009)

Tidak ada komentar: