SELAMAT HARI KESEHATAN NASIONAL KE 50


Jumat, 19 Juni 2009

Gagal Ginjal Kronik

2.6 Asuhan Keperawatan Dengan Gagal Ginjal Kronik
2.6.1Landasan Teori
1)Definisi
(1)Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan klinis dengan menurunnya faal ginjal (unik nefron) yang bersifat progresif dengan akibat menumpuknya sisa metabolik (toxin uremik) (JPF IPD RSUD Dr. Soetomo, 1994 : 124)
(2)Gagal ginjal kronik adalah penyakit ginjal yang tidak dapat pulih, ditandai dengan penurunan fungsi ginjal progresif, mengarah pada penyakit ginjal tahap akhir dan kematian, penyebab paling umum dari gagal ginjal kronis meliputi glomerulonefritis, pielonefritis, hipoplasiakongenital, penyakit ginjal polikistik, diabetes, hipertensi, sistemik lupus, sindrom alports, dan amiloidosis (Susan Martin T., 1998 : 583)
2)Etiologi
(1)Prelonefritis kronik
(2)Glomerulunefritis kronik
(3)Hipertensi ginjal
(4)Obstruksi traktus urinaria
(5)Diabetes
(6)Gout
(7)Amiloidosis
(8)Sindrom hiperkatsemia
(9)Penyakit autoimun
(10)Penyakit ginjal polikistik
(11)Nefropati akibat obat





3)Patofisiologi
Pada waktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron (termasuk glomerulus dan tubulus) diduga utuh sedangkan yang lain rusak (hipotesa nefron utuh) nefron-nefron utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorbsi walaupun dalam keadaan penurunan GFR / daya sering. Meloda adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai ¾ dari nefron-nefron rusak.
Bahan-bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada yang bisa diresorbsi, berakibat diuresis osmotik disertai poliuria dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguria timbul disertai retensi produk sisa. Titik dimana timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 80% sampai 90%. Pada tingkat fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 15ml/menit atau lebih rendah dari itu.
Perusakan nefron (glomerulus dan tubulus)

Penurunan GRF (daya saring)

Beban bahan yang dilarut lebih besar dari pada yang direabsorbsi

Diuresis osmotik Poliuria
Haus

Kerusakan nefron > banyak  oliguria

Kreatinin clearance sampai 15ml/menit  fungsi ginjal hilang 80%-90%

GGK





4)Manifestasi Klinis
(1)Gejala Umum
Letargi, sakit kepala, berat badan berkurang, malaise, mudah tersinggung, dan depresi
(2)Gejala Khusus
Kulit : Pruritus edema
Kardiovaskuler : Sesak pada waktu latihan dan nyeri metrosternal pada waktu inspirasi (pericarditis) hipertensi
Gastrointestinal : Anoreksia, nausea, vomiting
Urogenital : Nokturia, impotensi
Neurologi : Berkurangnya konsentrasi, penurunan libido
5)Komplikasi
(1)Penurunan fungsi ginjal progresif
(2)Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
(3)Infeksi / sepsis
(4)Hemoragi
(5)Kegagalan kardiovaskuler
(6)Gagal pernafasan

6)Pemeriksaan Penunjang
(1)BUN dan kreatinin meningkat
(2)Elektrolit : kalium, fosfat, kalsium, magnesium meningkat, natrium turun
(3)Asidosis metabolik
(4)Hb dan hematokrit menurun, sel darah merah turun
(5)Alkali pospat mungkin tinggi




7)Penatalaksanaan
(1)Tentukan dan tata laksanakan penyebabnya
(2)Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam
(3)Diet tinggi kalori dan rendah protein
(4)Kontrol hipertensi
(5)Kontrol keseimbangan elektrolit
(6)Mencegah dan tata laksana penyakit tulang ginjal
(7)Deteksi dini dan terapi infeksi
(8)Modifikasi terapi obat dengan fungsi ginjal
(9)Deteksi dan terapi komplikasi
(10)Persiapkan dialisis dan program tranplantasi

8)Konsep Dasar Askep
(1)Pengkajian
Biodata
Dapat terjadi pada laki-laki maupun perempuan
Keluhan Utama
Penurunan haluaran urine < 30 ml/jam
Riwayat Penyakit Sekarang
Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria, abdomen kembung, edema, malaise, lelah, nyeri sendi, gatal, mual, muntah, sakit kepala
Riwayat Penyakit Dahulu
Biasanya pernah punya penyakit diabetes, penyakit polikistik, hipertensi, glomerulonefritis, sindroma nefrosis, GGA tak teratasi.
Riwayat Penyakit Keluarga
Biasanya di dalam keluarga ada yang menderita diabetes, hipertensi, polikistik
Activity Daily Life (ADL)
Nutrisi : Anoreksia, mual, muntah, peningkatan / penurunan BB
Aktivitas : Kelemahan extremitas, malaise, penurunan rentang gerak, kehilangan tonus
Eliminasi : Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria, diare, konstipasi, perubahan warna urine
Istirahat : Mengalami gangguan tidur, gelisah
Personal Hygiene : Mengalami penurunan karena kelemahan fisik


Pemeriksaan
Umum
Keadaan umum : Lemah, penurunan tingkat kesadaran, stupor, koam
Tensi : Meningkat / menurun
Nadi : Kuat / lemah
RR : Tachipnea, dispnea
Suhu : Kadang meningkat
Pemeriksaan Fisik
Kepala : Odem muka, kulit tipis /lembut
Leher : Distensi vena jugularis
Dada : Fiction pericardial
Abdomen : Kembung, distensi abdomen, pembesaran hepar
Ekstremitas : Kulit pucat, kuning, ptekie, penurunan rentang gerak, kuku rapuh dan tipis
Pemeriksaan Penunjang
BUN dan kreatinin meningkat
Elektrolit : kalium, fosfat, calsium, magnesium meningkat, natrium turun
Asidosis metabolik
Hb dan hematokrit menurun, sel darah merah turun
Alkalik phospat mungkin tinggi

(2)Kemungkinan Diagnosa Keperawatan Yang Terjadi
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
Intoleran aktivitas berhubungan dengan anemia dan nyeri
Resiko tinggi kerusakan integritas berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kondisi, pemeriksaan diagnostik, rencana tindakan dan progresif

(3)Intervensi
Kelebihan Volume Cairan berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
Tujuan :
Status cairan dan elektrolit dalam rentang yang dapat diterima
Elektrolit normal
Edema tak ada, nafas vesikuler, TS sistole 90 – 140 mmHg
Peningkatan BB
Intervensi :
Amati haluaran urine
Catat dan kaji masukan dan haluaran
Kaji urine terhadap hematuria dan Bj
Berikan keamanan bila terjadi kenaikan BUN dan kreatinin

Intoleran Aktivitas berhubungan dengan anemia dan nyeri
Tujuan :
Klien mengatakan badannya lebih segar
Nyeri sendi hilang
Intervensi :
Pantau BB tiap hari, kreatinin dan BUN, jumlah makanan yang dikonsumsi hasil DL, protein indikasi perkembangan / penyimpangan dari hasil yang diharapkan
R/ : Identifikasi indikasi perkembangan / penyimpngan dari hasil yang diharapkan
Konsul dokter bila keluhan kelelahan menetap
R/ : Menandakan kemajuan, kerusakan ginjal dan perlunya penilaian tambahan dalam terapi
Mungkinkan periode istirahat sepanjang hari
R/ : Istirahat memungkinkan tubuh menyimpan energi yang digunakan aktivitas
Bila pasien mengeluh mulut kering, izinkan klien untuk berkumur dengan air sedikitnya tiap jam
R/ : Stomatitis dapat terjadi karena toxin uremik berlebihan pada mukosa darah menurun, masukan cairan
Bantu pasien dalam rencana jadwal aktivitas / hari
R/ : Imobilisasi meningkatkan resorbsi tulang
Resiko tinggi kerusakan integritas berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
Tujuan :
Pruritus lebih sedikit
Tak ada tanda garukan pada kulit
Intervensi :
Anjurkan klien untuk mempertahankan kuku terpotong pendek, mempertahankan suhu yang nyaman mengikuti pembatasan diet yang diprogramkan, mandi dengan sabuntanpa deodorant dan hipo alergik
R/ : Kuku pendek kurang merobek kulit, kulit panas dan kering meningaktkan pruritus
Pantau masukan cairan dan membran mukosa dan integritas jaringan pada tingkat seluler
R/ : -
Inspeksi area tergantung pada edema
R/ : Jaringan edema lebih cenderung rusak / robek
Ubah posisi dengan sering, gerakan pasien dengan perlahan, beri bantalan pada tonjolan tulang dengan kulit pelindung siku / tumit
R/ : Menurunkan tekanan pada edema jaringan dengan periforasi buruk untuk menurunkan iskemia, peninggian aliran status vena / pembentukan edema
Anjurkan menggunakan pakaian longgar
R/ : Mencegah iritasi kulit langsung dan meningkatkan evaporasi lembab pada kulit

Berikan matras basah
R/ : Menurunkan tekanan lama pada jaringan yang dapat membatasi perfusi seluler yang menyebabkan iskemia / nekrosis.

Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang kondisi pemeriksaan diagnostik rencana tindakan dan prognosis
Tujuan :
Ansietas berkurang
Klien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi
Intervensi :
Bila mungkin atur untuk kunjungan dari individu yang mendapat terapi
R/ : Individu yang berhasil dalam koping akan berpengaruh positif dalam mempertahankan harapan dan memulai menilai perubahan gaya hidup yang akan diterima.
Berikan informasi tentang sifat gagal ginjal tidak dapat pulih, perawatan unit mempertahankan faal tubuh normal
R/ : Informasi akan mendorong partisipasiklien dalam pengambilan keputusan, kepatuhan dan kemandirian dalam pemeriksaan diagnostik, tujuan, deskripsi singkat, persiapan tes dan hasil tes
Sediakan untuk klien dan orang terdekat untuk membicarakan tentang perubahan gaya hidup yang diperlukan dalam memilih terapi
R/ : Pengekspresikan perasaan membantu mengurangi ansietas tindakan

DAFTAR PUSTAKA


Martin T.S. (1998), STANDAR PERAWATAN PASIEN EDISI 5, Jakarta : EGC.

C. Long, Barbar, (1996), PERAWATAN MEDIKAL BEDAH 3, Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan

Mansjoer, Arif (2001), KAPITA SELEKTA KEDOKTERAN EDISI 3, Jakarta : Medica Aesculapius

Dongoes, E. Marilynn (2000), RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN, Jakarta : EGC.
2.6.2Asuhan Keperawatan Pada Tn. “S” Dengan CRF + Batu Ginjal Di Ruang Bedah F RSU Dr. Soetomo Surabaya
2.6.2.1Pengkajian (Tanggal 28 Agustus 2004, Jam 08.30 Wib)
1)Identitas Klien
Nama : Tn. S , umur : 35 tahun, jenis kelamin : laki-laki, agama : Islam, suku/bangsa : Jawa/Indonesia, pekerjaan : tukang bangunan, alamat : Sumberejo, Pandaan, Pasuruan, MRS : tanggal 27 Agustus 2004 jam 05.30. Diagnosa : CRF + Batu Ginjal, No. Reg. : 10398684
2)Identitas penanggungjawab :
Nama : Ny. C, umur : 30 tahun, jenis kelamin : perempuan, agama : Islam, suku/bangsa : Jawa/Indonesia, pekerjaan: ibu rumah tangga, alamat : Sumberejo, Pandaan, Pasuruan, hubungan dengan klien : adik
3)Keluhan Utama
Nyeri
4)Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan nyeri pada pinggang yang menjalar ke perut kanan bagian bawah yang disertai mual muntah, nafsu makan menurun sejak dua hari yang lalu sampai sekarang dan klien mengatakan badannya bengkak
5)Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular (Hepatitis, TBC) dan penyakit menurun (DM, HT)
6)Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular (Hepatitis, TBC) dan penyakit menurun (DM, HT)
7)Riwayat Psiko, sosial, spiritual
(1)Psiko : Klien mengatakan khawatir dengan penyakitnya, klien lebih banyak diam dan berbicara lirih
(2)Sosial : Klien mengatakan di rumah tinggal dengan istri dan anak-anaknya, di rumah sakit klien ditunggui oleh adiknya
(3)Spiritual : Klien mengatakan selama sakit klien hanya dapat berdo’a kepada Tuhan YME
8)ADL (Activity Daily Life)
(1)Pola Nutrisi
Sebelum Sakit : Klien mengatakan makan 2–3x sehari menghabiskan 1 piring nasi, lauk pauk, sayuran dan minum 3-4 botol besar aqua sehari.
Selama di RS : Klien mendapatkan diet nasi TKRPRG tiga kali sehari habis 2-3 sendok makan dan minum air putih 1-2 gelas sehari.
(2)Pola Eliminasi
Sebelum Sakit : Klien mengatakan BAK 4-5 kali sehari dengan konsistensi cair berwarna kuning jernih kadang disertai keluar batu dan BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi lembek
Selama di RS : Klien terpasang dower kateter dengan urine tampung 900 cc selama 4 jam dan klien mengatakan tidak bisa kencing jika tidak dipasang selang. Klien belum BAB .
(3)Pola Aktivitas
Sebelum Sakit : Klien mengatakan setiap hari bekerja sebagai tukang bangunan
Selama di RS : Klien hanya berbaring di tempat tidur kadang miring kanan dan kiri, segala kebutuhan dibantu keluarga dan klien mengatakan badannya lemas.
(4)Pola Istirahat Tidur
Sebelum Sakit : Klien tidur siang 1 – 2 jam, tidur malam mulai pukul 21.00 – 05.00 wib
Selama di RS : Klien terbaring di tempat tidur dan sering terbangun dan sering menguap


(5)Pola Personal Hygiene
Sebelum Sakit : Keluarga klien mengatakan klien mandi 2x sehari, gosok gigi 2xsehari, keramas 3x seminggu dan ganti baju 2x sehari pagi dan sore.
Selama di RS : Klien diseka 2 kali sehari dengan memakai air hangat, oral hygiene 2x sehari dilakukan oleh perawat.
9)Pemeriksaan
(1)Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
GCS : 4-5-6
TD : 180/100 mmHg
N : 80x/menit
Suhu : 364oC
RR : 20 kali/menit
(2)Pemeriksaan Fisik
Wajah : Sembab, menyeringai
Kepala : Rambut warna hitam, tidak rontok, tidak ada jerawat, distribusi rata
Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
Hidung : Pernafasan spontan
Mulut : Bibir kering, tidak ada stomatitis, tidak ada caries
Telinga : Tidak ada serumen
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tiroid, terdapat bendungan vena jugularis
Dada
I : Bulat datar, tidak ada tarikan intercostae
P : Tidak ada nyeri tekan, fokal fremitus sama kanan dan kiri


P : Suara sonor pada paru, pekak pada jantung
A : Suara nafas vesikuler, S1S2 tunggal
Abdomen
I : Buncit, tidak terdapat luka bekas operasi
A : Bising usus 20x/menit
P : Nyeri tekan pada perut kanan bagian bawah
P : Hipertimpani
Genetalia
Terpasang DC dengan urine tampung 900 cc selama 4 jam dengan warna kuning jernih, konsistensi cair
Extremitas
Atas : Tangan kanan terpasang infus D5% 6 tts/menit, tangan kiri bebas digerakkan, akral hangat, odem
Bawah : Kedua kaki bebas digerakkan, tungkai odem

(3)Pemeriksaan Penunjang (27 Agustus 2004)
Laboratorium
Hb 10,8 g/dl L = 13,14 – 17,7
P = 11,4 – 15,1
Leuko 9,6 x 109 / L L = 4,3 – 10,3
P = 4,3 – 11,3
Trombosit 0,34 x 109 / L (150 – 350)
SGOT 10 U / L ( < 25 )
BUN 140 mg/dl (10 – 20)
Kreatinin serum 23,16 mg/dl ( L 1,5 – P 1,2 )



Elektrolit
Kalium 4,79 meq/L (3,8 – 5,0)
Natrium 134 meq/L (136 – 144)
Sedimen urine
Eritro (+) penuh plp
Leukosit 1 – 3 plp
Epitel 1 – 2 plp
GDA
PH 7,298 (7,35 – 7,45)
PCO2 33,0 mmHg (35 – 45)
PO2 87,4 mmHg (80 – 104)
HCO3 15,8 mmol/L (21 – 25)
BE –10,7 mmol/L L –2,4 + 2,3
P –3,3 + 1,2
USG Urologi (26 Agustus 2004)
Renal kanan : Ukuran membesar intensitas echocortex normal batas sinus cortex jelas tampak echtasis ringan – sedang pelviocalyceal sistem tampak batu multiple dari interpolar – pole bawah
Renal kiri : Ukuran normal intensitas echocortex normal batas sinus cortex jelas tampak echtasis ringan pelviocalycal sistem tidak tampak kaku
Kesimpulan : Hidronephrosis ringan – sedang

10)Therapi
(1)Infus D5% 500 cc/24jam
(2)PZ sesuai dengan produksi urine
(3)Nifedipin 3 x 1 mg oral

(4)Allopurinol 3 x 1 mg oral
(5)Novalgin 3 x 1 ampul IV
(6)Rantin 3 x 1 ampul IV
(7)Diet TKRPRG


Surabaya, 28 Agustus 2004
Yang Mengkaji,


NUR AFIDAH
NIM. 2002.43
11)ANALISA DATA
Nama : Tn. S No. Reg. : 10398684
Umur : 35 tahun Ruang : Bedah F
No.
Pengelompokan Data
Etiologi
Problem
TTD
1
2
3
4
5
1.
DS : Klien mengatakan nyeri pada pinggang yang menjalar ke perut kanan bagian bawah yang disertai mual muntah, nafsu makan menurun sejak dua hari yang lalu sampai sekarang
DO : - Perut membuncit
Terdapat nyeri tekan pada perut kanan bagian bawah
Klien nampak menyeringai
TTV
TD : 180/100 mmHg, N : 80x/menit
S : 364oC, RR : 20x/menit
Pembesaran ginjal
Rasa nyaman (nyeri)

2.
DS : - Klien mengatakan badannya bengkak
Klien mengatakan minum 1-2 gelas sehari
DO : - Wajah sembab
Odem pada extrimitas atas dan bawah (tungkai)
Terpasang DC dengan urine tampung 900 cc selama 4 jam
Terpasang infus D5% 6 tetes/menit
TTV : TD : 190/100 mmHg, N : 80x/mnt, RR : 30x/mnt, S : 364oC
Pemeriksaan penunjang
BUN : 140 mg/dl, kreatinin serum : 23,16 mg/dl, Elektrolit : Kalium 4,79 meq/L, natrium 134 meq/L, Hb 10,8 g/dl
Intake inadekuat
Nutrisi


2.6.2.2DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Tn. S No. Reg. : 10398684
Umur : 35 tahun Ruang : Bedah F
No.
Diagnosa Keperawatan
Tgl. Ditemukan
Tgl. Teratasi
TTD
1
2
3
4

1.
Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan pembesaran ginjal yang ditandai dengan :
DS : Klien mengatakan nyeri pada pinggang yang menjalar ke perut kanan bagian bawah yang disertai mual muntah, nafsu makan menurun sejak dua hari yang lalu sampai sekarang
DO : - Perut membuncit
Terdapat nyeri tekan pada perut kanan bagian bawah
Klien nampak menyeringai
TTV
TD : 180/100 mmHg
N : 80x/menit
S : 364oC
RR : 20x/menit
28-8-2004
-

2.
Kelebihan volume cairan sehubungan dengan kerusakan fungsi ginjal yang ditandai dengan :
DS : - Klien mengatakan badannya bengkak
Klien mengatakan minum 1-2 gelas sehari
DO : - Wajah sembab
Odem pada extrimitas atas dan bawah (tungkai)

28-8-2004
-

1
2
3
4
5

Terpasang DC dengan urine tampung 900 cc selama 4 jam
Terpasang infus D5% 6 tetes/menit
TTV : TD : 190/100 mmHg, N : 80x/mnt, RR : 30x/mnt, S : 364oC
Pemeriksaan penunjang
BUN : 140 mg/dl, kreatinin serum : 23,16 mg/dl, Elektrolit : Kalium 4,79 meq/L, natrium 134 meq/L, Hb 10,8 g/dl






2.6.2.3INTERVENSI
Nama : Tn. S No. Reg. : 10398684
Umur : 35 tahun Ruang : Bedah F
Tanggal / Jam
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
TTD
1
2
3
4
5
6
28-8-2004
08.45
Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan pembesaran ginjal
Japen :
Setelah dilakukan askep selama + 1x24 jam diharapkan klien beradaptasi dengan nyeri dengan kriteria:
Klien dapat mengungkapkan penyebab pembesaran ginjal
Klien bersedia dilakukan tindakan
Klien kooperatif terhadap tindakan perawat
Nyeri tekan berkurang
Japan :
Setelah dilakukan askep selama + 3x24 jam diharapkan nyeri teratasi dengan kriteria :
Tidak ada nyeri tekan pada perut
Klien tidak menyeringai

1.Beri HE tentang penyebab nyeri

2.Ajarkan teknik relaksasi dan destraksi
3.Observasi TTV tiap 3 jam


4.Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian : Novalgin 1 amp IV

1.Dengan pengetahuan yang adekuat klien lebih kooperatif terhadap tindakan perawat
2.mengurangi ketegangan otot

3.Peningkatan TD, nadi, merupakan indikator sirkulasi darah dalam tubuh
4.Menekan reseptor nyeri


1
2
3
4
5
6
28-8-2004
08.45
Kelebihan volume cairan sehubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
Japen :
Setelah dilakukan askep selama + 1x24 jam diharapkan retensi cairan berkurang dengan kriteria:
Klien dapat mengungkapkan penyebab kerusakan fungsi ginjal
Klien bersedia dilakukan tindakan
Klien kooperatif terhadap tindakan perawat
Produksi urine normal : 1 cc/kgBB/jam
Japan :
Setelah dilakukan askep selama + 3x24 jam diharapkan volume cairan teratasi dengan kriteria :
Intake dan output seimbang
Tidak ada odem
Muka tidak sembab

1.Beri HE tentang penyebab kelebihan volume cairan
2.Pantau intake dan output tiap jam
3.Observasi TTV tiap 3 jam
4.Kolaborasi dengan :
Tim Medis
Pelaksanaan HD dan pembedahan
Cairan infus D5
Nifedipin 3x1 gr
Allopurinol 3x1 gr
Tim Gizi
Diet TKRPRG
Lab
HB, serum kreatinin, BUN, kalium serum
Radiologi
Foto ginjal dan saluran kencing
1.Dengan pengetahuan yang adekuat klien lebih kooperatif terhadap tindakan perawat
2.Output yang sesuai dengan intake menunjukkan keseimbangan cairan tubuh
3.Peningkatan TD, nadi, merupakan indikator sirkulasi darah dalam tubuh
4.- Cairan infus D5 : pemenuh-an glukosa dalam tubuh
Nifedipin : untuk hipertensi
Allopurinol : untuk diuretik
TKRPRG : meringankan daya saring (GFR) yang menurun dan mencegah terjadinya odem
Sebagai penunjang diagnosa, mengetahui fungsi ginjal
Mengetahui kelainan pada ginjal


2.6.2.4IMPLEMENTASI
Nama : Tn. S No. Reg. : 10398684
Umur : 35 tahun Ruang : Bedah F
Diagnosa Keperawatan
Tanggal / jam
Implementasi
TTD
1
2
3
4

Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan pembesaran ginjal

28-8-2004
09.00




09.10



09.15




09.25


Memberikan HE tentang penyebab nyeri kepada klien
Klien dapat mengungkapkan kembali tentang penyebab nyeri adalah adanya pembesaran ginjal
Mengajarkan teknik relaksasi
Klien dapat melakukannya yaitu dengan cara tarik nafas panjang dan melepaskannya pelan-pelan
Mengobservasi TTV
TD : 180/100 mmHg
S : 364oC
RR : 20x/menit
N : 80 x/menit
Melanjutkan program terapi dengan pemberian :
Novalgin 1 amp IV
Rantin 1 amp IV





1
2
3
4
Kelebihan volume cairan sehubungan dengan kerusakan fungi ginjal
09.50




10.00





12.00
Memberikan HE tentang penyebab kelebihan volume cairan
Klien dapat mengungkapkan kembali penyebab kelebihan volume cairan adalah karena kerusakan pada ginjal
Memantau intake dan output
Intake : terpasang infus D5% 6 tts/mnt, dan klien mengatakan minum 1 gelas air sedikit demi sedikit
Output : terdapat urine tampung 90 cc dalam waktu 4 jam
Mengobservasi TTV
TD : 190/110 mmHg
S : 366oC
RR : 20x/menit
N : 88 x/menit


Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan pembesaran ginjal
29-8-2004
15.00



15.10

Mengobservasi keadaan umum klien
Klien mengatakan nyeri belum berkurang
Masih terdapat nyeri tekan pada perut kanan bagian bawah
Mengobservasi TTV
TD : 170/90 mmHg
S : 372oC
RR : 20x/menit
N : 88 x/menit


1
2
3
4

Kelebihan volume cairan sehubungan dengan kerusakan fungsi ginjal

15.30






17.00


19.00




20.00

Memantau intake dan output
Intake : terpasang infus PZ di tangan kiri dan klien mengatakan sudah minum 2 gelas air putih sedikit demi sedikit
Output : terdapat urine tampung berwarna kuning jernih 1000 cc selama 8 jam (06.00-14.00) dan 400cc selama 1,5 jam (14.00-15.30)
Melanjutkan terapi dengan pemberian injeksi IV
Rantin 1 amp
Novalgin 1 amp
Mengobservasi TTV
TD : 170/100 mmHg
S : 37oC
RR : 20x/menit
N : 88 x/menit
Memantau intake dan output
Intake : terpasang infus PZ 20 tts/menit dan klien mengatakan sudah minum ½ gelas air putih
Output : terdapat urine tampung 300 cc selama 4,5 jam (15.30-20.00) dengan warna kuning jernih




1
2
3
4
Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan pembesaran ginjal
30-8-2004
14.30


15.00

Mengobservasi rasa nyeri pasien
Klien mengatakan nyeri berkurang pada siang hari dan bertambah nyeri setelah pasien muntah
Mengobservasi TTV dan keadaan umum
TD : 170/100 mmHg
S : 373oC
RR : 18x/menit
N : 100 x/menit
Keadaan umum lemah
Expresi wajah tidak menyeringai
Masih terdapat tekan pada perut kanan bagian bawah



Kelebihan volume cairan sehubungan dengan kerusakan fungsi ginjal

15.30






17.00




Memantau intake dan output
Terdapat urine yang belum dibuang 1000 cc (jam 06.00-15.00) warna kuning jernih konsistensi cair
Klien mengatakan setengah hari sudah menghabiskan + 4 gelas air putih (600cc)
Klien terpasang infus D5% 6 tts/mnt
Melanjutkan terapi dengan pemberian :
Rantin 1 amp
Novalgin 1 amp


1
2
3
4

18.00




20.00
Mengobservasi TTV
TD : 180/110 mmHg
S : 365oC
RR : 20x/menit
N : 102 x/menit
Memantau intake dan output
Klien mengatakan sudah minum + 2 gelas air putih (13.00-20.00)
Terdapat urine tampung 500 cc (mulai jam 17.00-20.00)


2.6.2.5EVALUASI
Nama : Tn. S No. Reg. : 10398684
Umur : 35 tahun Ruang : Bedah F
Diagnosa Keperawatan
Tanggal / jam
Evaluasi
TTD
1
2
3
4
Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan pembesaran ginjal
28-8-2004
13.00
S : - Klien dapat mengungkapkan kembali tentang penyebab nyeri adalah pembesaran ginjal
O : - Klien dapat melakukan teknik relaksasi dengan cara tarik nafas panjang dan melepaskannya pelan-pelan
TTV : TD : 180/100 mmHg
N : 80x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 364oC
A : Tujuan belum tercapai
P : Rencana dilanjutkan :
Observasi TTV tiap 3 jam
Lanjutkan program terapi dalam pemberian Novalgin 3x1 ampul iv
I : Implementasi sesuai intervensi
E : Masalah belum teratasi

Kelebihan volume cairan sehubungan dengan kerusakan fungsi ginjal

S : - Klien dapat mengungkapkan kembali penyebab kelebihan volume cairan adalah karena kerusakan pada ginjal
Klien mengatakan minum 1 gelas air sedikit demi sedikit


1
2
3
4


O : - Terpasang infus D5% 6 tts/mnt
Terdapat urine tampung 900 cc dalam waktu 4 jam
TD : 190/110 mmHg, N : 88x/mnt
RR : 20x/mnt, S : 366oC
A : Tujuan belum tercapai
P : Rencana dilanjutkan :
Pantau intake dan output
Observasi TTV tiap 3 jam
Observasi hasil lab (HB, Serum Kreatinin, BUN, Kalium Serum)
I : Implementasi sesuai intervensi
E : Masalah belum teratasi


Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan pembesaran ginjal
29-8-2004
20.15
S : - Klien mengatakan nyeri belum berkurang
O : - Masih terdapat nyeri tekan pada perut kanan bagian bawah
TTV : (15.00) TD : 170/90 mmHg
N : 88x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 372oC
A : Tujuan belum tercapai
P : Rencana dilanjutkan :
Observasi TTV tiap 3 jam
Lanjutkan program terapi dalam pemberian Novalgin 3x1 ampul iv
I : Implementasi sesuai intervensi
E : Masalah belum teratasi

1
2
3
4
Kelebihan volume cairan sehubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
29-8-2004
20.15
S : - Klien mengatakan sudah minum 2,5 gelas air putih sedikit demi sedikit
O : - Terdapat urine tampung 1700 cc selama 14 jam (06.00-20.00wib) dengan warna kuning jernih
TTV : (19.00) TD : 170/100 mmHg
N : 88x/mnt
RR : 20x/mnt. S : 37oC
A : Tujuan belum tercapai
P : Intervensi dilanjutkan :
Pantau intake dan output
Observasi TTV tiap 3 jam
Observasi hasil lab (HB, Serum Kreatinin, BUN, Kalium Serum)
I : Implementasi sesuai intervensi
E : Masalah belum teratasi


Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan pembesaran ginjal
30-8-2004
20.15
S : - Klien mengatakan nyeri berkurang pada siang hari dan bertambah nyeri setelah pasien muntah
O : - Keadaan umum lemah
Expresi wajah tidak menyeringai
Masih terdapat nyeri tekan pada perut kanan bagian bawah
TTV : (15.00) TD : 170/100 mmHg
N : 100x/mnt
RR : 18x/mnt, S : 37oC


1
2
3
4


A : Tujuan belum tercapai
P : Rencana dilanjutkan :
Observasi TTV tiap 3 jam
Lanjutkan program terapi dalam pemberian Novalgin 3x1 ampul iv
I : Implementasi sesuai intervensi
E : Masalah belum teratasi


Kelebihan volume cairan sehubungan dengan kerusakan fungsi ginjal
20.15
S : - Klien mengatakan sudah minum + 4 gelas (600cc) selama setengah hari
Klien mengatakan sudah minum + 2 gelas air putih (13.00-20.00)
O : - Urine 1500cc (06.00-20.00) dengan warna kuning jernih konsistensi cair
Klien terpasang infus D5% 6 tts/mnt
TTV : (18.00) TD : 180/110 mmHg
N : 102x/mnt
RR : 20x/mnt
S : 365oC
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Intervensi dilanjutkan :
Pantau intake dan output
Observasi TTV tiap 3 jam
Observasi hasil lab (HB, Serum Kreatinin, BUN, Kalium Serum)
I : Implementasi sesuai intervensi
E : Masalah teratasi sebagian

Tidak ada komentar: